Kamis, 13 Februari 2014

Kawasan Esensial

 Taima, sebuah desa di kecamatan Bualemo yang memiliki keunikan yaitu terdapatnya lokasi peneluran burung endemik pulau Sulawesi (Maleo). dengan adanya lokasi tersebut, maka sepantasnyalah Desa Taima dijadikan sebuah Kawasan Esensial karena menjadi penentu kelangsungan dari burung Maleo untuk tetap bisa berkembang biak.
Memang semua tidaklah mudah, gangguan demi gangguan baik dari alam sendiri (predator) maupun yang dilakukan oleh sebagian oknum masyarakat yang terus menerus mengambil telur Maleo untuk diperjual belikan. namun dengan keinginan kuat hal itu tidaklah menjadi suatu hambatan untuk tetap menjaga kawasan tersebut guna melestarikan burung Maleo sehingga terhindar dari kepunahan, contohnya dengan apa yang telah dilakukan oleh suatu yayasan yang diberi nama Yayasan Aliansi Tompotika (ALTO). dalam beberapa tahun terakhir dengan gigih mereka menjaga dalam melestarikan kawasan peneluran Burung Maleo tersebut.
dalam pengelolaannya, ALTO menggunakan cara yang alami dalam meneliti gerak-gerik Burung endemik ini, mereka hanya mengamati serta menulis kemungkinan burung yang bertelur dalam setiap harinya. jadi masih bisa dikatakan bahwa Maleo yang berada dan bertelur di Taima itu masih secara alami. Alto juga memberi konfensasi kepada Masyarakat sekitar apabila menemukan telur Maleo dari manapun kemudian diserahkan kepada mereka, dari pihak alto memberi masyarakat itu uang sejumlah Rp. 10.000,-. uang tersebut bukan berarti pihak alto membeli telur akan tetapi pihak alto tidak mau ada sebutir telurpun yang lolos dijual ke luar daerah oleh oknum masyarakat demi kelestarian Maleo di Taima.
Laporan tiap bulan dari yayasan alto tiap bulanselalu masuk ke kantor BKSDA Sulawesi Tengah, itu karena adanya MOU antara Yayasan ALTO dengan BKSDA Sulawesi Tengah dalam pengelolaan kawasan peneluran burung Maleo . (Rip)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar